Bale Uma: A Reimagined Tropical Residences
singkat







🌿 Proyek Ini Dimulai dari Sebuah Percakapan Kecil
Saya masih ingat jelas hari saat Bu Nita mengajak kami mengunjungi sebidang tanah di Ubud. Katanya, “Masih kosong, tapi sudah berisi mimpi.” Lokasinya sedikit menanjak, dikelilingi pohon-pohon besar yang seolah memeluk tempat itu. Saat itulah saya sadar: rumah ini tidak bisa dibangun dengan cara biasa.
🧭 Menyusun Denyut Ruang dari Nol
Sebagai arsitek, tantangan terbesar saya bukan sekadar mendesain—tapi mendengarkan.
Kami berbicara banyak hal: rutinitas keluarga, impian masa depan, dan bagaimana mereka ingin rumah ini lebih terasa seperti bagian dari alam daripada sebuah bangunan. Dari percakapan-percakapan itu, lahirlah konsep rumah yang bernapas:
- Terbuka namun tetap memberi ruang privat
- Maksimal angin silang dan pencahayaan alami
- Material lokal: kayu jati, batu alam, dan anyaman bambu
🧱 Di Balik Dinding dan Detail
📍 Tahap Discovery
Kami mulai dengan sketsa-sketsa kasar—kadang di kertas buram, kadang di punggung notebook saat larut malam. Saya paling menikmati saat menemukan ritme antara kebutuhan fungsional dan sentuhan emosional.
🏗️ Tahap Konstruksi
Bersama Pak Agus (site manager), kami menghadapi medan yang cukup menantang. Tapi justru dari situlah muncul ide taman bertingkat. Saya ingat satu hari hujan deras: para tukang tetap bekerja, bercanda di bawah rangka atap yang belum selesai. Momen itu terasa... hangat dan penuh semangat.
🔍 Detail yang Bermakna
Kami merancang jendela besar menghadap timur, agar sinar pagi menyapa ruang keluarga. Di dapur, ada rak kecil khusus untuk koleksi teh kesukaan Bu Nita. Hal-hal kecil seperti inilah yang membuat rumah ini terasa benar-benar hidup.
💭 Refleksi: Rumah Ini Mengubah Cara Kami Memandang Ruang
Bale Uma bukan proyek besar dari sisi skala, tapi begitu besar dari sisi pengalaman. Kami belajar bahwa rumah bukan soal seberapa luas bangunan, tapi seberapa besar cinta dan perhatian yang ditanamkan di dalamnya.
👷 Tim dengan Proyek Penuh Hati
Nama | Peran |
---|---|
Rika | Administrasi Proyek |
Agus | Site Manager |
Vania | Interior Designer |
Dimas | Arsitek Utama |
Kami bekerja seperti keluarga. Dan saya yakin, energi itu ikut tinggal di dalam rumah ini. Saya bersyukur menjadi bagian dari proyek ini. Jika kamu sedang membayangkan rumah yang “bernapas”, mungkin kita perlu ngobrol.